Shalom! Guys,
admin lagi bermasalah nih hehe.. Masalah yang lumayan memusingkan, tapi Tuhan bicara
banyak loh lewat masalah ini. Mau share nih… tapi sebelumnya, siapkan hati kita
dulu, ambil beberapa detik saat untuk kalian berdoa dan jangan lupa siapkan
alkitab ya! Siaaapp?? Get ready,… yaap!! Start!
Mari
kita buka 2 Korintus 1:8-9. sudah belum? Admin ketikin deh nih untuk
kalian, supaya mempermudah kalian membacanya :D
2
Korintus 1:8-9 “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan
penderitaan yang kami alami di Asia Kecil.
Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat,
sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa,
seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya
kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada
Allah yang membangkitkan orang-orang mati.”
Ketika
pengejaran mimpi kita memburuk dari sulit menjadi tidak mungkin, ketika situasi
terlihat sepertinya tidak ada harapan, Selamat ! kita berada di dalam jalur
yang sama dengan para pejuang iman lainnya :D hehehe that’s sound freak, perhaps?
Hold on guys, let me explain…
Kalian
tahu dong tentang Paulus?? Nah, dari ayat diatas kita tahu, bahkan Paulus juga
mengalami jalan buntu: “… Beban yang ditanggungkan atas kami
adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan
hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati.
Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami
sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” (2
Korintus 1:8-9)
Jika
Tuhan dapat membangkitkan orang mati secara fisik, Dia bisa membangkitkan orang
yang mati secara emosional. Dia bisa membangkitkan pernikahan yang mati. Dia
bisa menghidupkan kembali karier yang mati. Dia dapat membangkitkan kita dari
masalah kesehatan. Jika Tuhan dapat membangkitkan orang mati, Dia bisa melakukan apa
saja.
Dalam
situasi Abraham, Tuhan berkata, “Aku ingin kamu menjadi Bapa bangsa yang
besar,” tapi kemudian Abraham harus menunggu sampai dia berusia 99
tahun sebelum dia memiliki anak. Alkitab menunjukkan situasi Abraham berubah
dari sulit menjadi mustahil. Dia melihat pada dirinya dan berkata, “Tidak!”
Lalu dia melihat istrinya dan berkata, “Lebih tidak mungkin!”
Tapi
Sarah akhirnya hamil dan mereka tertawa mengenai hal itu. Ketika bayi lahir,
mereka menamainya Ishak, yang berarti tertawa.
Nah kan, lihat kan
dari contoh diatas? udah mulai ngerti belum nih guys?? Jadi gini… Tuhan tuh seringkali mengijinkan masalah
berubah menjadi kemustahilan. Para
murid berencana untuk mengikuti Yesus. Mereka mengira Dia adalah Mesias, tapi
kemudian hal berikutnya yang mereka tahu adalah Yesus
tergantung di salib, sekarat.
Apakah ini jalan buntu bagi para murid? Selama tiga hari rasanya seperti itu, tapi kemudian Yesus
berjalan keluar dari kubur.
Ketika kita
menghadapi jalan buntu, kita mungkin mulai bertanya, “Apa yang terjadi, Tuhan?
Apakah saya telah keluar dari kehendak-Mu? Rencana-Mu? Apakah saya telah
melewatkan visi dari-Mu?” Perlu diingat bahwa jalan buntu merupakan bagian dari
rencana Allah bagi kita :D
Apa jawaban
terbaik bagi jalan buntu?
“Dari
kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya
kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi” (2
Korintus 1:10)
So,
we’ve learn that : Jalan buntu dapat menjadi bagian dari rencana Allah untuk
menyatakan mujizat-Nya dalam kehidupan kita :D semangat guys, dalam setiap perkara
pasti ada tangan Tuhan turut campur tangan, AMIN! Semangat guys! You’re not
alone, cause Jesus is beside you!
Ingat
guys, kita ketemu ya di Kapel
Tiberias Cinere, pada KKR ibadah kaum muda BOANERGES, tiap sabtu jam 5 sore :D see you there…
ditunggu loh kedatangannya! Jangan lupa dateng loh ya! Tuhan Yesus hadir soalnya, jadi rugi banget buat kalian yang
ngga dateng :D
Nantikan
postingan selanjutnya ya! Tuhan
Yesus memberkati :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar